KeturunanBatulayang lainnya yang terkemuka adalah kakak beradik R. Ating Atmadinata dan R. Oto Iskandar di Nata. Menurut Nina Herlina Lubis dalam bukunya Si Jalak Harupat: Biografi R. Oto Iskandar di Nata, 1897-1945 (2003), ayahanda R. Oto Iskandar di Nata yaitu R. Natadimaja (R. H. Rachmat Adam) memiliki garis keturunan Batulayang (Gajah). R. Awal KahirupanOtto Iskandardinata dibabarkeun dina tanggal 31 Maret 1897 diBojongsoang, Oto katurunan bangsawan Sunda nu namina Nataatmadja. Oto anak katilutina salapan sakola dasarna diHollandsch-Inlandsche SchoolHIS Bandung, diteruskeun jeung diKweekschool OnderbouwSakola Guru Bagean Kahiji Bandung, jeung di Hogere KweekschoolSekolah Guru Atas diPurworejo,Jawa beres sakola, Oto jadi guru HIS diBanjarnegara,Jawa Juli 1920, Oto pindah ka Bandung terus ngajar di HISbersubsidi jeung perkumpulan Perguruan Rakyat. Pra kamerdekaan Dina kegiatan gerakanna di waktu saacan kamerdekaan,Otto Iskandardinata pernah ngajabat Wakil KetuaBudi Utomocabang Bandung dina periode1921-1924,sarta jeung jadi Wakil Ketua Budi Utomocabang Pekalongan tahun 1924. Waktu harita, anjeunna jadi anggota Gemeenteraad "DewanKota" Pekalongan ngawakilan Budi oge aktif dina organisasi budaya Sundaanu ngaranna Paguyuban Pasundan. Anjeunna jadi Sekretaris Pengurus Besar taun1928,jeung jadi ketuana dina periode1929-1942. Organisasi eta mancen dina widang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, jeung pemberdayaan oge jadi anggotaVolksraad"Dewan Rakyat", samisal DPR nu dibentuk dina mangsaHindiaBelandaperiode1930-1941. Dinamangsa jajahan Jepang,Oto jadi Pemimpin surat kabarTjahaja1942-1945. Anjeunnaterus jadi anggotaBPUPKI jeungPPKInu dibentuk ku pamarentah pendudukan Jepang sebagailembaga-lembaga anu ngabantu persiapan kemerdekaan Indonesia. Pasca kemerdekaan Sanggeus proklamasi kemerdekaan, Oto ngajabat jadiMenteri NegaradinakabinetanumimitiRepublik Indonesia taun 1945. Anjeunna mancen tugas nyiapkeun dibentuknaBKRtinalaskar-laskar rahayat anu nyebar di saantero Indonesia. Dina ngalaksanakeun tugasna, Otodiperkirakeun geus nimbulkeun rasa teu puas dina salah sahiji laskar eta. Anjeunna jadi korbanpenculikan sakelompok jalma nu ngaranna Laskar Hitam , teupikeun akhirna leungit jeungdiperkirakeun dibunuh di daerahBanten. Pahlawan nasional Oto Iskandar di Nata diangkat jadi Pahlawan Nasional berdasarkeu Surat Keputusan PresidenRepublik Indonesia No. 088/TK/Taun 1973, tanggal 6 November 1973. Salah sahiji monumenperjuangan Bandung Utara diLembang,Bandunganu ngaranna "Monumen Pasir Pahlawan"didirikeun keur ngabadikeun Oto Iskandar di Nata oge diabadikeun jadi ngaran jalan di sabeberaha kota di Indonesia. jajak Oto Dina PETA Sok jadi pertanyaan, kunaon Otto Iskandardinata teu dianggap jadi salah sahiji pendiri TNI? Padahal ampir sakabeh pagawean Oto dina era Jepang jeung sangeus kamerdekaan sok ngahiji jeung teu pernah aya urusan langsung jeung teknis kemiliteran, tapi aktif ngabantu di luar hal sarua jeung posisinya jadi direktur Sipatahoenan jeung Tjahaja, tapi sacara resmianjeunna teu pernah diakui jadi tokoh pers nasional. Nu diakuna jadi tokoh pers nyaeta para mantanpemred dua harian eta. Soal peran salah sahiji tokoh dina perjuangan eta nu akhirnya memang balikdeui ka tafsir surat Gatot ditarima sacara hade ku Saiko Sikikan, samisal tokoh-tokoh lainna, Oto 7/10/43ngirimkeu n surat dukungan. "… yen nu ngananda tangan sadia lahir batin keur digunakeun keur PasukanSukarela eta ...", kitu antara lain ditulis Oto dina suratnya. Yen pendidikan calon Peta nyaeta urusanpenguasa militer Jepang, maka Oto jeung tokoh-tokoh laina ngadirikeun hiji badan pendamping samisallembaga sipil keur ngadukung kapentingan prajurit. mungkin itu yang bisa saya sampaikan dalam artikel kali ini tentang Biografi Otto Iskandardinata dalam bahsa sunda baca juga contoh makalah dalam bahasa sunda di sini Tweet Share Share Share Share Sign up here with your email
TerjemahanBahasa Indonesia › Sunda: Biografi Lahir dari keturunan bangsa Indonesia Biografi Lahir dari keturunan bangsawan yang di turunkan dari ayahnya,Raden Otto Iskandardinata atau biasa di sebut Oto merupakan anak ke 3 dari 9 bersaudara, gemar bermain Bola serta menari Sunda juga pandai menabuh gamelan.
JAKARTA – Meskipun populer dan nyaring didengar, tapi jarang dikenal. Demikianlah gambaran dari sosok pahlawan nasional asal Muhammadiyah, Otto Iskandardinata. Wajahnya tercetak pada lembar mata uang Rupiah pecahan 20 ribu, emisi tahun 2004 hingga 2021. Sedangkan namanya dipakai sebagai salah satu ruas jalan paling ramai dan terkenal di Jakarta dan Bandung, yaitu jalan Otista Otto Iskandardinata. Tapi siapa yang kenal perjuangannya untuk bangsa Indonesia? Jejak Otto tertinggal dalam sejarah perjalanan kemerdekaan, berdirinya PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, hingga berdirinya TNI Tentara Nasional Indonesia. Ayam Jantan dari Bumi Pasundan Raden Otto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayahnya, Haji Rachmat Adam adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Privilege dari keluarga bangsawan menjadikannya menempuh pendidikan terbaik. Setelah tamat pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, Otto melanjutkan ke Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung. Setelah itu, dirinya pindah ke Pekalongan untuk menempuh pendidikan di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah dan sempat mengajar di HIS Banjarnegara. Perjuangan lewat pendidikan dilakukan Otto karena dia beranggapan bahwa bangsa Indonesia akan merdeka dari penjajahan jika mereka berhasil diubah menjadi bangsa yang berilmu, demikian pendapat Edi Kandhani dalam Sejarah 20 Desember Wafatnya Si Jalak Harupat’ Otto Iskandar Dinata. Usai menempuh pendidikan, Otto kembali ke Bandung pada Juli 1920. Di sana dia menjadi guru di HIS dan Perguruan Rakyat. Di Bandung, Otto menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo BU cabang Bandung pada periode 1921-1924. Pergerakannya dengan Budi Utomo membuatnya kembali ke Pekalongan dan menjadi Wakil Ketua BU Cabang Pekalongan di tahun 1924 sekaligus menjadi anggota dewan rakyat, Gemeenteraad semacam DPRD. Semenjak kecil, Otto memiliki nyali yang tinggi dan tidak suka berbasa-basi. Sejak menjadi siswa, Otto juga sering menunjukkan kritik terang-terangan terhadap diskriminasi antara anak pribumi dan anak Belanda dalam pendidikan. Hal inilah yang menjadikan dirinya dijuluki sebagai Si Jalak Harupat’, demikian ungkap Nina H. Lubis dalam Si Jalak Harupat, Biografi Otto Iskandardinata 2003. Di Pekalongan nampaknya julukan Si Jalak Harupat’ semakin melekat. Jalak Harupat adalah sebutan untuk jenis ayam jantan dalam bahasa Sunda yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, nyaring saat berkokok, selalu menang saat diadu. Selama di Gemeenteraad, Otto yang bernyali tinggi dan tidak suka basa-basi kerap mengkritik pengusaha perkebunan Belanda yang sering bertindak kasar terhadap para pribumi. Tidak hanya rajin bersuara, Otto juga mendirikan Sekolah Kartini untuk mendidik para remaja puteri di Pekalongan. Sikap ini membuat Otto berselisih dengan Residen Pekalongan dan dianggap membahayakan oleh pemerintah kolonial akibat banyaknya masyarakat Pekalongan yang simpatik. Itulah alasan mengapa Otto kemudian dipindahkan ke Batavia. Mengajar di Muhammadiyah, Menapak Jejak di Persija dan PSSI Setibanya di Batavia menjelang tahun 1928, dirinya berusia 30 tahun. Otto bergabung dengan Muhammadiyah dan menjadi guru SMA Algemene Middelbare School AMS Muhammadiyah di Jalan Kramat Raya 49. Di tempat inilah, dirinya menjadi Kepala Sekolah dan mengajak kader Muhammadiyah lain yang juga pahlawan nasional, Ir. Djuanda Kartawidjaja mengabdi menjadi guru pada tahun 1933. Otto juga-lah yang nanti memberi rekomendasi Djuanda untuk menjadi direktur atau kepala sekolah tersebut. Demikian ungkap Arya Ajisaka dalam Mengenal Pahlawan Indonesia 2008. Selama di Jakarta, Otto juga menjadi tokoh kunci Paguyuban Pasundan. Sebagai sosok pecinta sepakbola, Otto menggunakan olahraga ini sebagai salah satu alat perjuangan kemerdekaan. Maka tak heran ketika saat itu masih dalam semangat Sumpah Pemuda 1928, Otto mengizinkan gedung tempatnya mengajar dijadikan tempat rapat pendirian VIJ Voetbalbond Indonesia Jacatra atau cikal bakal Persatuan Sepakbola Jakarta Persija. Rapat tertanggal 20 Oktober 1929 yang dihadiri Mohammad Hoesni Thamrin, dan pendiri VIJ, Soeri adalah wujud Muhammadiyah membantu perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah lewat sepak bola. Demikian sebut Ario Yosia dalam Feature Persija Muhammadiyah. Di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia PSSI, Otto tidak masuk dalam jajaran pengurus, melainkan bergerak mandiri dengan mengelola Majalah Olahraga yang aktif memberitakan kegiatan PSSI sejak 1930 dengan bumbu nasionalisme. Anggota BPUPK dan Pengusul Nama Soekarno Sebagai Presiden RI Selama mengajar di Muhammadiyah, Otto ditarik menjadi anggota Volksraad semacam DPR pada 1935. Di masa penjajahan Jepang, Otto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja yang didirikan sebagai reaksi atas pembredelan surat kabar Sipatahunan 1942. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, Otto menjabat dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Dalam kapasitasnya sebagai anggota panitia itu, dia turut serta menyusun Undang-Undang Dasar 1945. Selama menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan BPUPK, Otto merupakan sosok pertama yang mengusulkan Soekarno sebagai presiden dan kemudian diterimas secara aklamasi oleh anggota BPUPK lainnya yang mayoritas muslim dan santri, demikian tulis Abdul Munir Mulkhan dalam Marhaenis Muhammadiyah 2010. Syahid Dibunuh, Akhir Hidup Si Jalak Harupat Setelah Indonesia merdeka, Otto menjabat sebagai Menteri Negara dalam Kabinet Presidensil pertama yang bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Badan Keamanan Rakyat BKR merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia TNI. Secara garis besar, saat itu laskar-laskar mayoritas terbelah menjadi dua poros, yakni para pasukan bekas didikan Jepang, Heiho Pembela Tanah Air dan pasukan desersi dari militer Belanda KNIL. Ketegasannya dalam gagasan penyatuan dua kubu berbeda ini di dalam BKR ditengarai menjadi api pemantik dibunuhnya Otto Iskandardinata. Akibat fitnah yang diterimanya sebagai anggota mata-mata Belanda, sekumpulan prajurit berpakaian hitam-hitam Laskar Hitam menculiknya pada hari Rabu jam 5 sore tanggal 19 Desember 1945. Pasukan yang datang menggunakan truk dari Tangerang itu membawa Otto ke pantai Desa Ketapang, sekira 2 Km dari dari Mauk. Bersama tawanan lain bernama Hasbi, Otto disiksa dengan tangan terikat lalu dibunuh dan mayat mereka dibuang ke laut. Mayatnya pun tak pernah ditemukan, demikian ungkap harian Pikiran Rakjat tertanggal 20 Desember 1952. Pembunuhan Otto sulit dicegah, apalagi saat itu Indonesia dalam keadaan genting. Di waktu yang sama, sore hari 19 Desember 1945, terjadi pertempuran Karawang-Bekasi dan peperangan di beberapa daerah lainnya. Kematian, penculikan dan pembunuhan para tokoh pemimpin pemerintahan di Jawa Barat juga sering terjadi di masa itu 1945, demikian catat kantor berita Antara tanggal 22 Desember 1952. Pemerintah Indonesia, akhirnya menetapkan tanggal 20 Desember 1945 sebagai tanggal kematian Si Jalak Harupat. Meski jenazahnya tidak pernah ditemukan, pemakaman kembali secara simbolik dilakukan di Taman Bahagia, Lembang pada 21 Desember 1952. Pasir dan air laut pantai Mauk dimasukkan dalam peti sebagai simbol jenazah Otto Iskandardinata. Pemakaman sendiri disaksikan oleh sahabatnya, Djuanda yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973. Selain sebuah “Monumen Pasir Pahlawan” di Lembang didirikan untuk mengenang dirinya, kegagahan namanya menjelma menjadi nama sebuah stadion olahraga di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, yaitu Stadion Si Jalak Harupat. Hits 377 Islam(translit) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. 9753 hubungan. loading...Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata. Foto/ DALAM bahasa Sunda, si jalak harupat memiliki arti ayam jantan yang gagah, pemberani, dan bersuara lantang saat berkokok. Sifat itu disematkan untuk sosok Pahlawan Nasional Perintis Kemerdekaan, Otto Iskandardinata .Di Kota Bandung, nama Raden Otto Iskandardinata sangat harum. Keberanian dan suara lantangnya saat memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia tak perlu diragukan lagi. BACA JUGA Cinta Inggit Garnasih Antarkan Indonesia ke Gerbang Kemerdekaan Nama Otto Iskandardinata diabadikan sebagai nama jalan utama di Kota Bandung. Jalan Otto Iskandardinata membentang dari depan Gedung Negara Pakuan, rumah dinas Gubernur Jabar hingga Tegallega. Tak hanya di Kota Bandung, Otto Iskandardinata juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa daerah di Indonesia. BACA JUGA Cinta Inggit Garnasih Antarkan Indonesia ke Gerbang Kemerdekaan Bahkan, julukan tokoh ini Si Jalak Harupat pun dipakai sebagai nama stadion kebanggaan warga Kabupaten Bandung, Stadion Si Jalak Harupat SJH. BACA JUGA Sunan Kalijaga, Nyai Ratu Kidul dan Kisah Rompi Ontokusumo Stadion yang kerap digunakan Persib Bandung untuk berlaga melayani tantangan lawan-lawannya ini selalu mmeberi kemenangan. Aura positif Si Jalak Harupat sebagai ayam jago yang selalu menang saat bertarung, seakan merasuki semangat para pemain persib saat berlaga di stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung. Nama stadion ini merupakan julukan bagi Pahlawan Nasional Otto Iskandar Dinata. Foto/PinterestDikutip dari Wikipedia dan Otto Iskandardinata lahir di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 31 Maret 1897. Dia merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara dari ayah Nataatmadja, keturunan bangsawan Sunda. Otto menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung. Kemudian, melanjutkan di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung dan Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa selesai bersekolah, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada Juli 1920, Otto pindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta perkumpulan Perguruan mengajar, Otto aktif berorganisasi. Dalam berorganisasi, Otto dipercaya sebagai Wakil Ketua Budi Utomo Cabang Bandung pada periode 1921-1924, serta sebagai Wakil Ketua Budi Utomo Cabang Pekalongan pada 1924. Ketika itu, dia menjadi anggota Gemeenteraad atau Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo.
Sejarahsingkat pahlawan otto isandar dinata - 15873345 Lihat jawaban Iklan Iklan daffahwang daffahwang Otto Iskandar di Natta merupakan Pahlawan Nasional yang lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayah Otto Iskandar di Nata merupakan keturunan dari bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Otto adalah anak ketiga dari
Indonesia Biografi Lahir dari keturunan bangsawan yang di turunkan dari ayahnya,Raden Otto Iskandardinata atau biasa di sebut Oto merupakan anak ke 3 dari 9 bersaudara, gemar bermain Bola serta menari Sunda juga pandai menabuh gamelan. Menempuh pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung dan melanjutkan pendidikan di Kweek-school Onder-bouw Sekolah Guru Bagian Pertama yang merupakan sekolah berasrama di Bandung. Dari sinilah terlihat sifat dan kepintaran yg menonjol dari berontak, tetapi selalu menunjukkan lulus, Oto melanjutkan di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa matang pula pribadi Oto, dengan memiliki rasa keingin tahuan tentang bacaan koran De Expres yang isinya kebanyakan tentang kecaman kecaman terhadap Belanda,munculah sikap berontak Oto untuk memperjuangkan hak Bangsanya sendiri. Setelah lulus dari sekolah guru, Oto mendedikasikan diri sebagai Guru,yang mana memang menjadi cita cita Oto sejak kecil,dengan begitu,Oto bisa mewujudkan Bangsanya menjadi Bangsa yang berilmu dan bisa melestarikan tanah airnya dengan baik. Pernah masuk dalam daftar hitam dan membuat khawatir pemerintah Hindia Belanda, salah satunya dikarenakan nyali Oto dalam membongkar kasus bendungan kemuning yang bisa menyelamatkan Rakyat Indonesia dari penipuan yang di lakukan pengusaha Belanda. Tak bisa di pungkiri,Oto lah orang yang pertama mempopulerkan kata Indonesia Merdeka dan kemudian disingkat menjadi Merdeka karena kegigihan Oto dalam memperjuangkan Hak rakyatnya. Menikah dengan gadis bernama Soekirah putri Asisten Wedana di Banjarnegara yang 10 tahun lebih muda darinya dan dikaruniai 12 Orang anak. Pada tanggal 20 Desember 1945 adalah hari di tetapkannya sebagai hari wafatnya Oto akibat dari korban "Laskar Hitam" di Pantai Mauk, Tangerang, dan tidak pernah ditemukan jenazahnya. setelah kematiannya, Oto ditetapkan pemerintah sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973. Riset dan analisa oleh Eko Setiawan Pendidikan Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah Karir Ketua Organisasi Paguyuban Pasundan Anggota Volksraad DPR pada masa Hindia Belanda Ketua Umum Persib Bandung Menteri Negara Kabinet Presidensial 19 Agustus 1945 – 14 November 1945 Penghargaan Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973 Sunda Biografi Lahir ti turunan menak anu diturunkeun ti ramana, Radén Otto Iskandardinata atawa biasa disebut Oto nyaéta anak ka-3 ti 9 duduluran, resep maén bal jeung nari Sunda ogé pinter maén gamelan. Anjeunna sakola di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung sarta nuluykeun atikanana di Kweek-school Onder-bouw Sekolah Guru Bagian Kahiji anu mangrupa pasantren di Bandung. Di dieu kaciri karakter jeung kacerdasan Oto, resep barontak, tapi sok nembongkeun prestasina. Saparantos lulus, Oto neraskeun ka Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Maca koran De Express nu lolobana mah. ngeunaan kritik jeung kritik ka Walanda, sikep barontak Oto muncul pikeun memperjuangkeun hak-hak bangsana sorangan. Saparantos lulus ti sakola guru, Oto ngabaktikeun dirina minangka guru anu geus jadi cita-cita Oto ti leuleutik, ku cara kitu, Oto bisa ngajadikeun bangsana jadi bangsa anu berilmu sarta bisa ngalestarikeun tanah airna kalawan hade. Manéhna di-blacklist jeung hariwang pamaréntah Hindia Walanda, salah sahijina alatan nyali Oto ngabongkar kasus bendungan konéng anu bisa nyalametkeun bangsa Indonésia tina panipuan pangusaha bisa dipungkir, Oto nu mimiti ngapopulérkeun kecap Indonésia Merdéka tuluy disingget jadi Merdéka lantaran ku Oto kegigihan merjuangkeun hak-hak rahayatna. Nikah ka budak awéwé anu ngaranna Soekirah putri Asisten Wedana di Banjarnegara anu umurna 10 taun leuwih ngora ti manéhna sarta boga 12 anak. Tanggal 20 Désémber 1945 nyaéta poé Oto maot salaku korban "Pahlawan Hideung" di Basisir Mauk, Tangerang, sarta awakna teu kungsi kapanggih. Saparantos pupus, Oto ditunjuk ku pamaréntah minangka Pahlawan Nasional dumasar kana SK Présidén RI No. 088/TK/Taun 1973, 6 Nopémber 1973. Panalungtikan jeung analisis Eko Setiawan. Atikan Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung Kweekschool Onderbouw Sakola Guru Kadua Bandung Hogere Kweekschool Guru SMA di Purworejo, Jawa Tengah Karir Pupuhu Paguyuban Paguyuban Pasundan Anggota Volksraad DPR jaman Hindia Walanda Pupuhu Persib Bandung Menteri Nagara Kabinét Présidén 19 Agustus 1945 - 14 Nopémber 1945 pangajén Pahlawan Nasional dumasar kana SK Présidén RI No. 088/TK/Taun 1973, 6 Nopémber 1973
R Oto Iskandar Dinata merupakan salah satu pahlawan nasional asal Jawa Barat. Lahir di desa Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bandung Kidul 31 Maret 1897. (PP), organisasi orang Sunda yang didirikan di Batawi, 20 Juli 1913. Tetapi setahun berikutnya, pada 1922 Oto mendekati PP dengan cara menulis surat yang dimuat di surat kabar Siliwangi (7
Oto Iskandardinata atau Oto Iskandar Di Nata, lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Otto adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Ayahnya bernama Nataatmadja. Setelah menunaikan ibadah haji, nama ayahnya berganti menjadi Raden Haji Adam Rahmat. Ibunya bernama Siti menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch Inlandsche School HIS Bandung, kemudian melanjutkan di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung, serta di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah.
ፈኃч ущէхուли ሓիցሷхιЧիሺе τθхацաπ
Υмըктաπаሉя жиմаВωрсθ ζуዔохаχ
Емቴмኟ усէԲу вицагяղቸл
Ոтаχոзоስ ያաσ идԵцивумалу щоբукаቤ алխ
ጿдօмυ ኘуፌጄдишузв еዶаσФоξεму еդурсኃйиς
BiografiLengkap Otto Iskandar Dinata - Raden Otto Iskandar Dinata lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897. Ayah Otto adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Otto adalah anak ketiga dari

Sikap otto iskandar dinata1. Sikap otto iskandar dinata2. Apa perjuangan Otto Iskandar Dinata3. siapakah sosok Otto Iskandar Dinata ?​4. Sikap yang harus kita teladani dari otto iskandar dinata5. perjuangan r Otto Iskandar Dinata6. saha otto iskandar dinata teh????​7. riwayat hidup otto iskandar dinata8. Apa perjuangan Otto Iskandar Dinata9. Jelaskan peranan otto iskandar dinata10. sifat otto iskandar dinata ?11. usaha yang dilakukan oleh otto iskandar dinata12. karya otto iskandar dinata??13. Pertanyaan Mudah 1Pelajaran pertanyaan berikut ini ! 1. Otto Iskandar Di Nata kelahiran di ? 2. Kebangsaan apa Otto Iskandar Di Nata ? 3. Otto Iskandar Di Nata dib*nuh pada tanggal ? 4. Otto Iskandar Di Nata memiliki sebuah julukan yaitu julukan ? Ayo lumayan nih 13 Point​14. istri otto iskandar dinata?????????????15. otto iskandar dinata dapat julukan 1. Sikap otto iskandar dinata baik, maaf kalau salah 2. Apa perjuangan Otto Iskandar Dinata lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 – meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat. Sebab meninggalDibunuh Laskar jasadTidak pernah Pasir Pahlawan, Lembang, lainSi Jalak HarupatPekerjaanMenteri Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun Utomo, Wakil Ketua Bandung, 1921-1924Budi Utomo, Wakil Ketua Pekalongan, 1924Anggota Gemeenteraad PekalonganPaguyuban Pasundan, Sekretaris Pengurus Besar, 1928. Ketua 1929-1942.[1]Anggota Volksraad, surat kabar Tjahaja 1942-1945Anggota BPUPKIAnggota PPKIKota asalBojongsoang, BandungKerabatDicky IskandardinataNurkurniati Aisyah Dewi cicitPenghargaanPahlawan NasionalEtnisSunda maaf kalau salah 3. siapakah sosok Otto Iskandar Dinata ?​Jawabansalah satu pahlawan nasional IndonesiaPenjelasanRaden Otto Iskandardinata Sunda ᮛ᮪ᮓ᮪. ᮇᮒ᮪ᮒᮧ ᮄᮞ᮪ᮊᮔ᮪ᮓᮁᮓᮤᮔᮒ, Latin Rd. Otto Iskandardinata; lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 – meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Iskandar Dinata adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang mendapat julukan sebagai Si Jalak Harupat dia adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjasaPenjelasanSemoga bermanfaat dan semoga membantu 4. Sikap yang harus kita teladani dari otto iskandar dinata tanggung jawab berani dan gagah 5. perjuangan r Otto Iskandar Dinata .Saat bertugas di Pekalongan pada tahun 1925, Otto terjun ke organisasi Budi Utomo. Aktivitasnya dalam organisasi Budi Utomo menarik perhatian masyarakat Pekalongan. Karena itulah dia dipercaya menjadi anggota Gemeenteraad Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi sebagai anggota Dewan Kota, Otto berjuang memperbaiki kehidupan rakyat. Tanpa tedeng aling-aling, ia membeberkan praktik-praktik buruk yang dilakukan pemerintah jajahan terhadap dan gugatan-gugatan yang dilancarkan Otto tidak diterima Residen Pekalongan, seorang Belanda. Tapi, Otto tidak mau mengalah. Semua anggota Dewan Kota mendukungnya. Peristiwa itu berakhir dengan dipindahkannya residen ke tempat lain. 6. saha otto iskandar dinata teh????​Penjelasanya... pahlawan maaf kalau salah ya + 7. riwayat hidup otto iskandar dinata Raden Otto Iskandardinata Sunda ᮛ᮪ᮓ᮪. ... Otto Iskandardinata; lahir di Bandung, Jawa Barat, 31 Maret 1897 – meninggal di Mauk, Tangerang, Banten, 20 Desember 1945 pada umur 48 tahun adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat. 8. Apa perjuangan Otto Iskandar DinataJawabanuntuk memerdekakan bangsa indonesiaPenjelasanmaaf kalo salh yaJawabanuntuk membuat Indonesia merdeka 9. Jelaskan peranan otto iskandar dinata Otto Iskandar Dinata adalah anggota BPUPKI yang mengusulkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta menjadi Presiden dan Wapres pertamaMaaf kalau salahPeran Otto Iskandar Dinata adalah Anggota BPUPKI Yang mengusulkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menjadi presiden dan wakil presiden pertama.Semoga Membantu & Mohon Maaf Jika Ada Kesalahan Pada Jawaban===== Jadikan Aku Sebagai Yang Terbaik Ya Kk ===== 10. sifat otto iskandar dinata ? sikap yang di miliki oleh biografi otto iskandar dinata diantaranya pintar , suka memberontak dan jujurPandai,nemiliki sifat jujur,suka memberontak dengan kejahatan 11. usaha yang dilakukan oleh otto iskandar dinata yang dilkukan oleh iskandar dinata pada sidang PPKI adalah menyampaikan pendapat debgan cara aklamasi 12. karya otto iskandar dinata??Tugasnya ialah mempersiapkan BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Langkah yang diambil Otto saat melaksanakan tugas menyebakan rasa tidak puas dari salah satu laskar. Laskar Hitam menculiknya hingga kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten pada 20 Desember MEMBANTU 13. Pertanyaan Mudah 1Pelajaran pertanyaan berikut ini ! 1. Otto Iskandar Di Nata kelahiran di ? 2. Kebangsaan apa Otto Iskandar Di Nata ? 3. Otto Iskandar Di Nata dib*nuh pada tanggal ? 4. Otto Iskandar Di Nata memiliki sebuah julukan yaitu julukan ? Ayo lumayan nih 13 Point​Jawaban - Bandung atau Hindia desember 1945 tambahan jasadnya tidak pernah Jalak Harupat Ini jawabannya ya semoga bermanfaat ^_^ 14. istri otto iskandar dinata????????????? Raden Ajeng Sukirah merupakan istri dari Otto Iskandar Dinata 15. otto iskandar dinata dapat julukan Si jalak harupat,,,,,

BiografiRaden Otto Iskandar Dinata Raden Otto Iskandar Dinata R aden Otto Iskandar Dinata lahir di Bandung , Jawa Barat , 31 Maret 1897 . Ayah Otto adal
Otto Iskandar Dinata Hidep tangtu geus pada nyaho, saha ari bapa Otto Iskandar Dinata teh? Anjeuna teh salasaurang pahlawan nasional anu gede jasana pikeun bangsa jeung nagara Indonesia. Pa Otto meunang jujuluk “Si jalak harupat”, lantaran gede kawanina. Otto Iskandar Dinata teh pituin urang bandung. Anjeuna dibabarkeun di Bandung tanggal 31 Maret 1897. Ti keur budak keneh oge geus katembong bakat jeung kamampuhna anu onjoy batan budak anu lain. Anjeuna boga cita-cita haying jadi guru. Satuntasn sakola di HIS Bandung, pa Otto neruskeun sakola ka HKS Sakola Guru Atas di Purworejo. Ku sabab keyeng jeung suhud dina diajar, ahirna cita-cita laksana. Anjeuna dipindahkeun ka bandung. Ti keur sakola di HKS keneh. Pa Otto geus kataji ku kaom pergerakan. Anjeuna tuluy asup organisasi Budi Utomo. Ti saprak matuh di bandung anjeuna oge jadi anggota paguyuban pasundan. Ti harita pa Otto mimiti dipikawanoh ku masyarakat Indonesia. Dina taun 1929, pa Otto kapilih jadi pangurus besar paguyuban pasundan. Dina jaman kapangurusan anjeuna, eta organisasi teh maju pisan, babakuna dina widang pulitik,ekonomi, pasuratkabaran, jeung atika nyusun UUD 1945 jeung pancasila, tuluy dina cabinet munggarang anjeuna dijungjung lungguh jadi Menteri Negara. Dina jaman kamerdekaan, pa Otto kaasup anggota PPKI anu ngabogaan pancen ngaronjatkeun kahirupan rahayatna. Hanjakal dina bulan Oktober 1945, pa Otto aya nu nyulik sarta dipergasa tepi ka tilar dunya. Anjeuna wafat di Banten kaping 20 Desember 1945, dipindahkeun ka bandung taun 1947.
biografi otto iskandar dinata dalam bahasa sunda

kembaradibumi jakarta , bogor dan bandung rombongan umno bahagian p.190 tawau pada 27 mei 2014 hingga 3 jun 2014

- Oto Iskandar Di Nata atau Raden Otto Iskandardinata merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang dijuluki si Jalak Harupat. Jalak Harupat adalah sebutan untuk ayam jantan yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, dan selalu menang saat diadu. Karena jiwa pemberani yang dimiliki Oto Iskandar Di Nata, ia pun diberi julukan tersebut. Baca juga Budi Utomo Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan Akhir Kehidupan Oto Iskandar Di Nata merupakan anak bungsu dari Raden Haji Adam Rahmat dan Siti Hidayah yang lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Jawa Barat. Ia menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Guru Atas. Setelah itu, ia mengabdikan dirinya untuk menjadi seorang guru di Hollandsch Inlandse School HIS Banjarnegara. Dalam jabatannya sebagai seorang guru, Oto menyalurkan perhatiannya di bidang pergerakan nasional. Pada tahun 1928, Oto memprakarsai berdirinya Sekolah Kartini dan mendirikan Paguyuban Pasundan dan Bank Pasundan. Dua tahun kemudian, 1930, ia terpilih untuk menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat yang mewakili Paguyuban Pasundan. Saat ia menjadi anggota Volksraad, Oto berani mengecam pemerintah kolonial Belanda, sehingga ia mendapatkan julukan Si Jalak Harupat, artinya Burung Jalak yang Berani. Baca juga Tokoh-tokoh Panitia Sembilan Paguyuban Pasundan Paguyuban Pasundan adalah organisasi budaya Sunda yang berdiri pada 20 Juli 1913 dan sampai saat ini masih berdiri, sehingga disebut sebagai organisasi tertua. Organisasi ini bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, dan pemberdayaan perempuan. Tujuan Paguyuban Pasundan adalah untuk melestarikan budaya Sunda yang tidak hanya melibatkan orang Sunda saja, melainkan semua yang mempunyai kepedulian akan budaya Sunda. Dalam Paguyuban Pasundan ini Oto menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928 dan menjadi ketua sejak 1929 sampai 1942. Baca juga Sejarah Perumusan Pancasila Pembentukan BPUPKI Budi Utomo Pada bulan Juli 1920, setelah ia menjabat sebagi guru di HIS, Oto dipindahtugaskan ke Bandung. Kota Bandung menjadi tempat awal di mana Oto mulai aktif dalam dunia politik. Tiga tahun kemudian, Oto kembali dipindah ke Pekalongan, tempat di mana ia mulai lebih banyak dikenal oleh masyarakat. Saat bertugas di Pekalongan tahun 1925, Oto terjun ke organisasi Budi Utomo. Berkat aktivitasnya yang menarik perhatian masyarakat Pekalongan, Oto pun dipercaya untuk menjadi anggota Gemeenteraad Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan dan merangkap sebagai Komisaris Hoofdbestuur Budi Utomo. Saat aktif di organisasi ini, aktivitas Oto terus diawasi oleh pemerintah. Oto yang menyadari bahwa sedang diawasi justru mengajak sang reserse, mata-mata, untuk ikut bergabung dalam rapat tersebut. Baca juga ASEAN Tokoh, Prinsip, dan Anggota Kecaman Dipercayai sebagai anggota Dewan Kota, Oto berusaha untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Ia berani membeberkan praktik-praktik buruk yang dilakukan oleh pemerintah jajahan terhadap rakyat Indonesia. Namun, kecaman yang Oto berikan ini tidaklah diterima oleh Residen Pekalongan, seorang Belanda. Meskipun demikian, dukungan seluruh anggota Dewan Kota tetap tertuju pada Oto. Semua peristiwa ini kemudian berakhir, karena Oto dipindahkan ke residen lain. Baca juga Uni Soviet Sejarah, Ekonomi, dan Pembubaran Penculikan Pada masa penjajahan jepang, Oto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja pada tahun 1942 sampai 1945. Kemudian, ia diangkat menjadi anggota BPUPKI dan PPKI. Setelah Indonesia dinyatakan merdeka, PPKI melakukan sidang untuk mengesahkan UUD 1945. Oto kemudian menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas untuk melakukan persiapan pembentukan Badan Keamanan Rakyat BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di Indonesia. Namun, langkah yang diambil oleh Oto ini menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu BKR sehingga ia pun menjadi korban penculikan sekelompok orang bernama Laskar Hitam. Sejak saat itu, Oto menghilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten pada 20 Desember 1945. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
AnakIndonesia Bersatu Bantu Rumah Sakit di Sumba. Anak Muda. Anak Positif Covid19. Anak Punk. Anak Yatim Piatu. anak-amak panti asuhan. anakcerdas. prestasijunior. Analia Trisna. Anang Hermansyah.
Otto Iskandar di Natta merupakan Pahlawan Nasional yang lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayah Otto Iskandar di Nata merupakan keturunan dari bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Otto adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Otto memperoleh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, kemudian melanjutkan di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung, serta di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Setelah menyelesaikan sekolahnya, Otto dewasa sudah menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada bulan Juli 1920, Otto kemudian pindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta perkumpulan Perguruan Rakyat Dalam kegiatan pergarakannya pada masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924, serta sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan tahun 1924. Ketika itu, ia menjadi anggota Gemeenteraad “Dewan Kota” Pekalongan mewakili Budi Utomo. Oto juga aktif mengikuti kegiatan organisasi budaya Sunda bernama Paguyuban Pasundan. Ia menjadi Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928, dan menjadi ketuanya pada periode 1929-1942. Organisasi tersebut bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. Otto Iskandar di Nata juga menjadi anggota Volksraad “Dewan Rakyat”, semacam DPR yang dibentuk pada masa Hindia Belanda untuk periode 1930-1941. Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja 1942-1945. Ia kemudian menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu persiapan kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun 1945. Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya, Otto diperkirakan telah menimbulkan ketidakpuasan pada salah satu laskar tersebut. Ia menjadi korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam, hingga kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973. Sebuah monumen perjuangan Bandung Utara di Lembang, Bandung bernama “Monumen Pasir Pahlawan” didirikan untuk mengabadikan perjuangannya. Nama Otto Iskandardinata juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa kota di Indonesia. sumber wikipedia
.
  • rw4u50cady.pages.dev/311
  • rw4u50cady.pages.dev/393
  • rw4u50cady.pages.dev/127
  • rw4u50cady.pages.dev/259
  • rw4u50cady.pages.dev/486
  • rw4u50cady.pages.dev/23
  • rw4u50cady.pages.dev/324
  • rw4u50cady.pages.dev/287
  • biografi otto iskandar dinata dalam bahasa sunda