Pranayama yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna melalui tiga jalan yaitu puraka (menarik nafas), kumbhaka (menahan nafas) dan recaka (mengeluarkan nafas). 5. Pratyahara Pratyahara, yaitu mengontrol dan mengendalikan indria dari ikatan objeknya, sehingga orang dapat melihat hal-hal suci. 6. Dharana Prana berarti nafas, energy dan yama artinya pajang atau memanjang. Pranayama adalah latihan pernafasan dalam yoga, Prana adalah kekuatan vital yang bertanggung jawab atas semua fungsi tubuh dan pikiran. Pranayama dengan demikian secara umum dipahami sebagai pengaturan nafas untuk mengendalikan tubuh dan mempunyai tiga fase penting yaitu pelan, terkontrol, penarikan nafas kedalam secara pelan, terkontrol dan penghembusan nafas keluar secara penahanan PranayamaTeks Hatha Yoga Pradipika mejelaskan delapan jenis pranayama, yaitu suryabhedana, ujjayi, sitkari, sitali, bhastrika, bhramari, murccha dan plavini. Dengan melakukan latihan pernafasan atau pranayama dengan teratur seseorang membersihkan diri dari dalam sehingga pikirannya akan menjadi tenang.“Pengetahuan Dan Pengendalian Prana Pranayama menjelaskan tiga jenis pranayama yaitu adhama, madyama dan uttama yang rendah, sedang, atau yang paling tinggi. - Adhama pranayama terdiri dari 12 matra, - madhyama terdiri dari 24 matra dan -uttama menyita waktu 32 matra. Ini untuk melakukan puraka. Rasio antara puraka penarikan nafas, kumbhaka proses penahanan nafas, dan recaka yaitu proses pengeluaran nafas, adalah 1;4;2. Apabila anda menarik nafas selam 12 matra andaharus melakukan kumbhaka 48 matra. Kemudian waktu untuk recaka menjadi 24 merupakan penyimpanan atau penahanan nafas, yang dapat meningkatkan periode kehidupan. Ia memperbesar kekuatan spiritual bathin, keberanian dan vitalitas. Para Yogi dengan penarikan nafas pada brahmarandhradi puncak kepala dan dengan menjaganya tetap disana, mampu mengalahkan dewa kematian Yama, dan dapat menaklukan Dan Manfaat PranayamaSebelum melakukan pranayama kita harus mengerti teknik bandha yaitu menahan dan mengencangkan. Sebab seseorang yang tidak mengerti tiga jenis bandha jalandhara bandha, uddiyana bandha, mula bandha, tidak akan mendapatkan keberhasilan dalam pranayama. Adapun ketiga bandha tersebut dapat dijelaskan sebagai berikutJalandhara Bandha adalah teknik menarik nafas kemudian tahan nafas dengan menunduk kepala kebawah menutup saluran Bandha, adalah teknik menarik perut kedalam saat menarik nafas, kemudian menahan Bandha adalah teknik menutup otot anus dan organ proses pranayama terdapat beberapa teknik-teknik yang dapat dilakukan, ada pun diantaranya adalah sebagai Abhyantar PranayamaAbhyantar Pranayama dapat dilakukan dengan posisi vajrasana posisi kedua tangan diatas paha. Setelah itu Tarik nafas melalui kedua hidung sambil angkat kepal keatas, kemudian tahan nafas di rongga dada beberapa waktu sesuai kemampuan kemudian hembuskan. Pada saat menahan nafas kepala menunduk Ulangi sebanyak 3 kali dan lakukan tiga manfaat dari pranayama ini yaitu menyembuhkan sesak nafas, takut, nafas pendek, dan membangkitkan kepercayaan Bhayantar PranayamaBhayantar Pranayama dapat dilakukan dengan sikap vajrasana kedua tangan diatas paha. Setelah itu, Tarik nafas melalui kedua hidung. Hembuskan nafas sampai habis, lalu tahan sesuai kemampuan. Lakukan sebanyak 3 kali. Teknik ini, bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh, tubuh menjadi lebih langsing, wajah bercahaya. Meningkatkan kesuburan organ reproduksi pria dan wanita. Bhayantar Pranayama sangat bagus bagi brahmacari. cat jangan melakukan pranayama ini apabila melakukan hubungan suami istri pada malam harinya3. Surya Bhedi PranayamaSelanjutnya adalah teknik Surya Bhedi Pranayama. Pranayama ini dapat dilakukan dengan sikap vajrasana kedua tangan diatas paha. Ada dua tahap yang dapat dilakukan dalam pranayama ini. Yang pertama tutup hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tahan beberapa waktu sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kanan dengan menutup hidung yakni tutup hidung kiri dengan itu jaringan tangan kiri kemudian Tarik nafas melalui hidung kanan. Tahan sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kiri dan tutup lubang hidung kanan. Ulangi kedua langka-langka diatas sebanyak 3 dari Surya Bhedi Pranayama adalah menyeimbangkan kedua energy dalam tubuh. Energy matahari masuk melalui hidung kanan dan energy bulan masuk melalui hidung kiri. Selain itu teknik ini juga dapat menghilangkan pilek, penyakit kelenjar tenggorokan, sesak nafas dan menenangkan Bhastrika PranayamaBhastrika Pranayama dapat dilakukan dengan sikap vajrasana. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam Bhastrika Pranayama, yakni pelan, menengah dan cepat. Pertama-tama kepalkan kedua tangan letakan sejajar bahu, kemudian luruskan keatas dan Tarik kembali kebawah dengan mengucapkan So-Ham mengikuti gerakan tangan sebanyak 3 kali. Saat mengucapkan So tangan keatas dan pada saat mengucapkan Ham tangan kebawah. Mula Bandra tetap dilakukan seperti yang telah dijelaskan yang kedua posisi yang sama seperti diatas ucapan So-Ham diganti dengan nafas masuk dan keluar mengikuti irama gerakan tangan. Bhastrika Pranayama perlu dilakukan dalam 3 tahap masing-masing 1 menit, pada tahap satu dilakukan dengan pelan, kedua lebih cepat dan ketiga paling manfaat dari Bhastrika Pranayama adalah menghilangkan stress, marah, tidak punya tenaga, tidak bisa mengambil keputusan, selalu merasa lemah, tidak konsentrasi, pikiran kacau, suka menjelek-jelekan dan mengkritik orang lain. Bhastrika Pranayama dianggap sebagai rajanya pranayama. cat untuk yang mengalami sesak nafas, jantung tidak sehat dan tekaan darah tinggi sebaiknya melakukan tahap awal atau pelan5. Anulom Vilom PranayamaAnulom Vilom Pranayama dapat dilakukan dengan menutup hidung kanan dengan ibu jari kanan, kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tampa menahan nafas kemudian hembuskan melalui hidung kanan denga menutup hidung kiri. Posisi badan tetap mengambil sikap vajrasan. Lakukan secara bergantian selama 1-3 menit setiap tahapannya. Anulom Vilom Pranayama dapat menyeimbangkan tekanan darah, baik tinggi atau rendah, melancarkan peredaran darah, susah tidur, paru-paru basah, cemas, takut, sakit kepala, migren dan vertigo. Mula Bandha tetap dilakukan6. Kapalbhati PranayamaTetap mengambil sikap yang sama diatas, Tarik perut kedalam dengan bantuan tangan sambal menghembuskann nafas melalui hidung dengan bersuara. Tetapi pada saat menarik nafas jangan bersuara, Tarik dengan lembut. Lakukan Kapalbhati Pranayama selama 1 menit. cat; Kapalbhati Pranayama perlu pendampingan seorang guru karena memiliki efek samping jika salah dilakukanManfaat dari Kapalbhati Pranayama adalah mengecilkan perut atau mengurangi kegemukan, dalam tiga bulan seseorang dapat menurunkan berat badan 1-3 kg bila dilakukan dengan cara yang benar. Selain itu, pranayama ini juga dapat membuat wajah bercahaya dan tenang. Mula Bandha tetap dilakukan. Cat tidak untuk wanita hamil dan orang yang pernah terserang strok dan Bhramari PranayamaPosisi masih sama, tutuplah kedua telinga dengan kedua ibu jari, kemudian Tarik nafas dalam-dalam melalui kedua lubang hidung, hembuskan nafas dengan lembut sambal mengeluarkan suara mendengung seperti seekor lebah secara secara berturut-turut 3-6 kali. Kemudian pada saat berhenti bersuara tetap tutup telinga dan dengarkan suara yang ada di dalam badan. Lakukan selam 3 kali dengan tetap memperhatikan Mula Pranayama ini bermanfaat untuk menenangkan pikiran pada saat ada masalah mendadak. Pranayama ini juga membuat wajah mejadi bercahaya, pikiran menjadi kuat, jauh dari penyakit telinga. Bahkan para yogi yang melakukan Bhramari Pranayama akan mengetahui Anahatnada suara bathin dan mengetahui belajar dan tekun melaksanakan yoga demi tubuh dan jiwa yang sehatSemoga bermanfaat dan tetap sehat selalu 👍💪😇Via mutiarahindu📸 AlbumGoogleAdmin
Berikutadalah langkah-langkah teknik pernapasan ini: Duduk santai sambil bersandar. Letakkan satu tangan di perut Anda dan satu lagi di dada Anda. Tarik napas melalui hidung selama dua detik, rasakan udara bergerak mengisi perut. Rasakan perut Anda semakin penuh bergerak membesar. Perut harus bergerak lebih banyak dibandingkan dada Anda.
Nafas adalah prana. Brata yang ditujukan pada nafas dinamakan pranayama. Orang yang berhasil dalam brata nafas disebut jayaprana. Jaya berarti menang. Kalau orang itu kemudian mati, maka tubuhnya disebut layonsari. Layon berarti layu. Sari berarti bunga. Jasad orang yang sudah jaya prana disamakan dengan sekuntum bunga layu. Bunga tidak hanya dihubungkan dengan jasad, tapi juga dihubungkan dengan tubuh semasih hidup. Kalau jasad dihubungkan dengan bunga layu, maka tubuh hidup dihubungkan dengan bunga kuncup dan mekar. Tidak terelakkan muncullah pertanyaan seperti berikut ini. Kalau tubuh diibaratkan sekuntum bunga, apa yang menjadi tangkainya? Jawabannya adalah nafas. Nafas adalah tangkai dari tubuh. Agar bunga tidak bergoyang ditiup angin, maka peganglah tangkainya dengan baik dan benar. Maksudnya, peganglah nafas kalau ingin tubuh ini diam sempurna. Kemampuan memegang nafas itulah yang ingin didapatkan oleh orang yang terus menerus berlatih pranayama. Dengan apakah nafas dapat dipegang? Nafas tidak bisa dipegang dengan tangan. Tidak bisa pula nafas dipegang dengan upacara tingkatan nista-madhya-utama. Menurut orang yang tahu, nafas dipegang dengan nafas itu sendiri. Secara filosofis, ia dipegang oleh dirinya. Maksudnya, nafas di-pegang dengan nafas. Prana dipegang oleh prana. Apa maksudnya? Seperti berikut ini penjelasan sederhananya. Dari prana muncullah Pranawa. Yang disebut pranawa adalah Ongkara yang muncul dari dalam prana. Namanya adalah Ongkara Pranawa. Juga disebut Pranawa Ongkara. Nafas masuk dan nafas ke luar adalah rwabhinedha. Tempat Ongkara Pranawa tidak pada nafas yang ke luar, dan tidak pula pada nafas yang masuk. Tempatnya adalah di antara nafas yang masuk dan nafas yang ke luar itu. Di antara nafas yang masuk dan nafas yang ke luar terdapat nafas yang diam. Di dalam nafas yang diam itulah tempat Ongkara Pranawa. Dari sana Ongkara Pranawa menggerakkan nafas yang ke luar maupun nafas yang masuk. Ongkara Pranawa itulah yang mengendalikan. Itulah sebabnya, di atas dikatakan bahwa nafas dipegang dengan nafas. Prana dipegang dengan prana. Ongkara Pranawa itu tidak tidur ketika kita tidur. Bernafas sesungguhnya pekerjaan sakral. Bernafas itu ritual pribadi di dalam diri sendiri. Menurut kitabnya, bernafas melalui mulut adalah tingkatan nista. Bernafas melalui hidung adalah tingkatan madhya. Sedangkan tingkatan utama adalah bernafas melalui ubun-ubun. Banyak cara mengartikan trilogi nista-madhya-utama. Dalam hal ini nista-madhya-utama diartikan bawah-tengah-atas. Mulut terletak pada urutan paling bawah. Hidung ada di tengah. Posisi ubun-ubun paling atas. Mulut adalah gerbangnya Yama. Hidung adalah gerbangnya Baruna. Ubun-ubun adalah gerbangnya Shiwa. Yama adalah kematian. Baruna adalah kehidupan. Shiwa adalah kelepasan. Sekarang mari kita berbicara sedikit tentang ubun-ubun. Siapa tahu kelak di antara kita ada yang “jaya prana” melalui upacara tingkatan utama yaitu bernafas lewat ubun-ubun. Ubun-ubun adalah gerbang Shiwa atau Shiwadwara. Melalui ubun-ubun itulah Shiwa masuk dan ke luar tubuh. Ubun-ubun sifatnya tertutup. Gerbang tertutup itu mesti dibuka terlebih dahulu. Kunci untuk membukanya adalah yoga. Dasar untuk melaksanakan yoga adalah dasasila, atau sepuluh sila. Kesepuluh sila itu dibagi menjadi dua, yama brata dan niyama brata. Dasar dari dasasila adalah ahimsa, yaitu tanpa kekerasan walau di tingkat pikiran sekali pun. Dasar dari ahimsa adalah tat twam asi. Dasar dari tat twam asi adalah tattwa darshana. Yang dimaksudkan tattwa darshana adalah pandangan yang benar tentang segala yang ada dan segala yang tidak ada. Ingat, menurut tattwanya, Shiwa menciptakan segala yang ada dan segala yang tidak ada. Dengan demikian, pahamilah terlebih dahulu tattwanya. Seperti berikut ini penjelasan singkat menurut tattwanya. Ubun-ubun adalah gerbang yang menghadap ke langit. Karena Shiwa masuk melalui ubun-ubun, itu berarti Shiwa datang dari atas ubun-ubun, yaitu dari langit. Dari langit manakah Shiwa itu datang? Menurut tattwanya, langit Shiwa berjarak dwadasa anggula dari ubun-ubun. Dwadasa berarti dua belas. Anggula berarti jari. Jadi, Shiwa datang dari langit yang berjarak dua belas jari dari ubun-ubun. Yang dimaksudkan dua belas jari bukanlah jari berjumlah dua belas kemudian ditumpuk-tumpuk atau disambung-sambung. Lebih spesifik yang dimaksud anggula adalah ruas-ruas jari. Hitungan dua belas akan didapatkan dengan cara tidak menghitung ruas jari anggusta. Yang dimaksudkan anggusta adalah ibu jari, atau jempol. Seperti itulah jauhnya jarak langit Shiwa dari gerbangnya di ubun-ubun. Apakah dua belas jari itu hitungan secara biologis, ataukah hitungan secara mistis? Jawabannya tidak tersedia di dalam tulisan pendek ini. Jawabannya terdapat di luar teks. Ketika Shiwa ada di langit di atas ubun-ubun, ia disebut Shiwa yang bersifat niskala. Nis berarti tidak. Kala berarti waktu. Artinya, Shiwa ada di luar waktu. Karena ada di luar waktu, maka ia tidak terkena hukum waktu. Ia tidak dikendalikan tapi mengendalikan waktu. Itulah sebabnya ia disebut Sang Hyang Mahakala. Pengertiannya, ia lebih besar dari pada waktu. Shiwa yang memiliki sifat-sifat niskala disebut Shunyashiwa, atau Shiwa yang bersifat shunya. Shunyashiwa juga disebut Sang Hyang Tan Kawenang. Juga dinamakan Sang Hyang Acintya. Ia tidak bisa dipikirkan dengan pikiran. Ia tidak bisa dikatakan dengan kata-kata. Ia tidak bisa dirasakan dengan indria perasa. Ia tidak bisa ditunjukkan dengan jari telunjuk. Shunyashiwa atau Sang Hyang Tan Kawenang bersifat niraksara. Ia tidak bisa direpresentasikan oleh aksara. Ia bebas dari aksara. Pengertiannya, ia melampaui aksara. Oleh karena itu, Sang Hyang Tan Kawenang disebut Ongkara Tan Parupa Shastra, yaitu Ongkara yang tidak lagi memiliki rupa shastra. Karena tidak memiliki rupa shastra, maka ongkara ini sulit sekali dibayangkan. Menurut ajarannya, ongkara yang satu ini memang tidak untuk dibayangkan. Karena pikiran tidak akan “sampai” di sana. Shiwa yang tanpa rupa itu kemudian masuk ke dalam tubuh. Maka terjadilah perubahan dari Shiwa yang tanpa rupa menjadi Shiwa yang memiliki rupa. Ongkara Tan Parupa Shastra pun akhirnya berubah menjadi Ongkara Rupa Shastra. Sang Hyang Tan Kawenang berubah menjadi Sang Hyang Wenang. Sifat niskala berubah menjadi sifat sakala. Karena sudah bersifat sakala, maka ia terkena hukum waktu. Pendek kata, di dalam tubuh ia menjadi isi dari prana. Itulah sebabnya ia dinamakan Pranawa. Secara umum Pranawa diartikan sebagai Ongkara yang ada di dalam tubuh. Karena terkena hukum waktu, maka baik prana maupun Pranawa sama-sama datang dan sama-sama pergi. Sama-sama ada dan sama-sama hilang. Prana adalah bayu. Bayu diibarat- kan tali-temali yang mengikat tubuh, sehingga bagian-bagian tubuh tidak terlepas satu sama lainnya. Kalau nafas hilang, orang pun akan langsung mati. Tidak lama kemudian tubuhnya akan tercerai-berai. Bagian tubuh yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Bagian tubuh yang berasal dari air akan kembali ke air. Bagian tubuh yang berasal dari api akan kembali ke api, baik api dari tanah pawaka, atau api dari air pawamana, maupun api dari matahari suci. Nafas sendiri adalah angin yang berasal dari udara. Oleh karena itu, nafas akan kembali ke udara. Ada dua tingkatan udara, yaitu udara dengan sabda dan udara tanpa sabda. Udara dengan sabda adalah udaranya panca mahabhuta atau udaranya pradhana. Udara tanpa sabda adalah udaranya purusha. Hal ini perlu digarisbawahi, karena menurut tattwanya, nafas kembali ke udaranya panca mahabhuta. Sedangkan Ongkara Pranawa kembali ke udara tanpa sabda atau udaranya purusha. Ada bermacam-macam bayu di dalam tubuh. Semua bayu itu dikelompokkan menjadi dua puluh. Sebutannya adalah bayu rong puluh. Bayu yang berjumlah dua puluh kemudian diperas menjadi sepuluh. Namanya adalah dasabayu. Sepuluh bayu lagi diperas menjadi lima yang utama, yaitu bayu apana, wyana, udana, samana, prana. Kelimanya disebut pancabayu. Penjelasan lebih spesifik tentang kelima bayu silakan cari di luar tulisan ini. Yang paling utama di antara semua bayu adalah prana atau nafas. Mengapa dikatakan paling utama? Karena nafas itulah yang menghubungkan badan kasar dengan badan halus. Karena di dalam nafas itulah adanya Ongkara Pranawa. Karena nafas itulah yang menghidupkan dan yang sekaligus mematikan. Apakah hidup dan apakah mati itu? Hidup dan mati dari dulu sampai sekarang tetap sebuah misteri. Kalau orang masih menghirup nafas, maka dikatakan orang itu masih hidup. Kalau orang sudah menghembuskan nafas terakhir dikatakan orang itu sudah mati. Namun demikian, tetap saja orang tidak tahu kapan sebenarnya ia menghirup nafas yang pertama. Orang tetap saja tidak akan “menyaksikan” hembusan nafas terakhirnya. Begitu nafas terakhir dihembuskan, maka orang itu langsung mati. Bukankah orang mati tidak tahu dirinya mati. Kesimpulannya, orang tidak mengetahui hirupan nafas pertamanya, dan orang tidak mengetahui hembusan nafas terakhirnya. Jangankan mengetahui nafas yang pertama dan nafas yang terakhir, bahwa nafasnya terus ke luar masuk tubuh pun tidak selalu disadarinya. Kalau saluran pernafasannya tersumbat karena pilek misalnya, barulah orang umumnya ingat dengan nafasnya. Ironis sekali. Itulah sebabnya, diajarkan pranayama sebagai brata. Tujuannya membuat orang selalu ingat bahwa dirinya bernafas. Membuat orang sadar di dalam nafasnya ada Ongkara Pranawa. Nafas masuk dikatakan sebagai Ibu. Rupa shastra si ibu adalah ANG. Nafas ke luar disebutkan sebagai Bapa. Rupa shastra si bapa adalah AH. Sedangkan nafas diam adalah anaknya. Rupa shastra si anak adalah Ongkara Pranawa. Si anak diapit oleh ibu dan ayahnya. Ibu ada di bawah posisinya nungkayak [terlentang]. Bapa ada di atas posisinya makakeb [telungkup]. Si anak ada di tengah-tengah posisinya ngadeg [berdiri]. Ongkara Pranawa baru salah satu dari ratusan rupa dan nama Ongkara yang dititipkan kepada kita melalui berbagai pustaka. Untuk apa kira-kira para pendahulu menitipkan ratusan rupa dan nama Ongkara itu kepada kita? Jawablah sendiri! Oleh IBM Dharma Paiguna Source Majalah Media Hindu, Edisi 166, Desember 2017
Yogaadalah menghubungkan diri dengan melalui pikiran. b. Yoga adalah pemusatan pikiran untuk mencapai kebahagiaan. c. Yoga adalah latihan fisik untuk mencapai kedamaian. d. Yoga adalah pengendalian indria yang ada dalam tubuh. e. Yoga adalah pengendalian gelombang-gelombang pikiran dalam alam pikiran. 4.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 221742 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e2f2bff61b96e • Your IP • Performance & security by Cloudflare 337 Teknik pernapasan 4-7-8 adalah pola pernapasan yang dikembangkan oleh Dr. Andrew Weil. Teknik ini didasarkan pada teknik yoga kuno yang disebut pranayama, yang membantu para praktisi mengendalikan pernapasan mereka. Jika dilakukan secara rutin, teknik ini dipercaya dapat membantu beberapa orang terhindar dari insomnia dan bisa tertidur
Monday, 9 April 2018 AM Dharma Pranayama artinya pengendalian, pengaturan, atau pengolahan energi hidup prana/chi. Pranayama adalah salah satu tahapan latihan dalam 8 tahapan yoga. Secara berurutan latihannya adalah Yama, Niyama, Asana, Pranayama, Pratyahara, Dharana, Dhyana, dan Samadhi. Prana diatur melalui latihan pernapasan. Prana adalah bagian halus dari unsur angin vayudhatu. Itu kenapa energi dalam bahasa Bali disebut bayu, berasal dari kata vayu. Penyerapan bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Indonesia/Jawa/Bali huruf V menjadi W atau B. Bayu juga berarti angin dalam bahasa Indonesia. Unsur angin adalah unsur penggerak materi lainnya. Oleh karena itu latihan menguasai, mengelola, mengendalikan prana dilatih melalui latihan pernapasan. Napas diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang diinginkan. Mengenal prana Ada sangat banyak manfaat pranayama seperti kesehatan, umur panjang, kebal, tenaga dalam, meringankan tubuh, kekuatan, dan lain-lain. Di Nusantara, prana dilatih juga dalam ilmu bela diri. Latihan-latihan ini berasal dari ilmu yoga yang jika dirunut, diturunkan oleh Shiva. Bagi para praktisi meditasi adalah sangat penting untuk melatih pranayama. Jika prana lancar dan bagus akan sangat mudah untuk duduk dengan tenang dan memasuki keheningan. Baca juga Meditasi, Jalan Bahagia Bahkan diceritakan ketika Yang Mulia Bhante Ananda wafat, beliau membakar tubuhnya dengan prana. Ini menandakan bahwa beliau menguasai pengendalian prana. Adalah wajar karena pada masa itu ajaran yoga sedang berjaya di daratan peradaban India. Walaupun banyak manfaatnya, prana masih merupakan lapisan ilusi. Dalam bahasa yoga disebut Prana Maya Kosa lapisan ilusi energi. Lapisan ilusi kedua dari lima lapisan ilusi Ana Maya Kosha, Prana Maya Kosha, Mano Maya Kosha, Vijnana Maya Kosa, Ananda Maya Kosha sebelum realisasi sang diri sejati. Perbedaan pranayama dan anapanasati Anapanasati adalah meditasi mengamati/memperhatikan napas masuk dan keluar. Dalam anapanasati napas tidak diatur tetapi dibiarkan secara alamiah terjadi. Berbeda dengan Pranayama yang dengan sengaja mengatur napas. Anapanasati ada pada tataran Dharana dan Dhyana kalau dalam 8 tahapan yoga. Dharana artinya belajar menempelkan perhatian pada objek dan Dhyana artinya arus perhatian telah menempel pada objek tanpa terputus. Sehingga tidak perlu dipertentangan antara Pranayama dengan Anapanasati. Jangan mengatur napas ketika latihan anapanasati. Dan aturlah napas dengan benar ketika berlatih pranayama. Gede Agustapa Penulis adalah murid pemula di jalan meditasi. Tinggal di Bali.
Adaberbagai teknik pranayama (cara bernapas) yang manfaatnya berbeda, misalnya mengurangi stres, meningkatkan energi, menenangkan pikiran, atau menyalurkan energi negatif . Metode 1 Berlatih Napas Dirga (Napas 3 Bagian Tubuh) untuk Mengurangi Stres 1 Awali latihan mencari posisi duduk yang nyaman atau berbaring.
MUTIARAHINDU - Prana berarti nafas, energy dan ayam artinya pajang atau memanjang. Pranayama adala latihan pernafasan dalam yoga, Wirawan, 77. Prana adalah kekuatan vital yang bertanggung jawab atas semua fungsi tubuh dan pikiran. Pranayama dengan demikian secara umum dipahami sebagai pengaturan nafas untuk mengendalikan tubuh dan pikiran. Foto Pranayama mempunyai tiga fase penting yaitu Puraka pelan, terkontrol, penarikan nafas kedalam secara penuh. Recaka pelan, terkontrol dan penghembusan nafas keluar secara penuh. Kumbhaka penahanan nafas. Jenis-Jenis Pranayama Teks Hatha Yoga Pradipika II 48-70 mejelaskan delapan jenis pranayama, yaitu suryabhedana, ujjayi, sitkari, sitali, bhastrika, bhramari, murccha dan plavini. Dengan melakukan latihan pernafasan atau pranayama dengan teratur seseorang membersikan diri dari dalam sehingga pikirannya akan menjadi tenang. Kemudian dalam I Made Aripta Wibawa dalam bukunya “Pengetahuan Dan Pengendalian Prana Pranayama menjelaskan tiga jenis pranayama yaitu adhama, madyama dan uttama yang rendah, sedang, atau yang paling tinggi. Adhama pranayama terdiri dari 12 matra, madhyama terdiri dari 24 matra dan uttama menyita waktu 32 matra. Ini untuk melakukan puraka. Rasio antara puraka penarikan nafas, kumbhaka proses penahanan nafas, dan recaka yaitu proses pengeluaran nafas, adalah 1;4;2. Apabila anda menarik nafas selam 12 matra andaharus melakukan kumbhaka 48 matra. Kemudian waktu untuk recaka menjadi 24 matra. Kumbhaka merupakan penyimpanan atau penahanan nafas, yang dapat meningkatkan periode kehidupan. Ia memperbesar kekuatan spiritual bathin, keberanian dan vitalitas. Para Yogi dengan penarikan nafas pada brahmarandhradi puncak kepala dan dengan menjaganya tetap disana, mampu mengalahkan dewa kematian Yama, dan dapat menaklukan kematian. Wibawa, 1998 59 Teknik Dan Manfaat Pranayama Sebelum melakukan pranayama kita harus mengerti teknik bandha yaitu menahann dan mengencangkan. Sebab seseorang yang tidak mengerti tiga jenis bandha jalandhara bandha, uddiyana bandha, mula bandha, tidak akan mendapatkan keberhasilan dalam pranayama. Adapun ketiga bandha tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Jalandhara Bandha adalah teknik menarik nafas kemudian tahan nafas dengan menunduk kepala kebawah menutup saluran tenggorokan. Uddiyana Bandha, adalah teknik menarik perut kedalam saat menarik nafas, kemudian menahan nafas. Mula Bandha adalah teknik menutup otot anus dan organ reproduksi. Dalam proses pranayama terdapat beberapa teknik-teknik yang dapat dilakukan, ada pun diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Abhyantar Pranayama Abhyantar Pranayama dapat dilakukan dengan posisi vajrasana posisi kedua tangan diatas paha. Setelah itu Tarik nafas melalui kedua hidung sambal angkat kepal keatas, kemudian tahan nafas di rongga dada beberapa waktu sesuai kemampuan kemudian hembuskan. Pada saat menahan nafas kepala menundu. Ulangi pelaksanaan ini sebanyak 3 kali dan lakukan tiga bandha. Adapun manfaat dari pranayama ini yaitu menyembuhkan sesak nafas, takut, nafas pendek, dan membangkitkan kepercayaan diri. 2. Bhayantar Pranayama Bhayantar Pranayama dapat dilakukan dengan sikap vajrasana kedua tangan diatas paha. Setelah itu, Tarik nafas melalui kedua hidung. Hembuskan nafas sampai habis, lalu tahan sesuai kemampuan. Lakukan sebanyak 3 kali. Teknik ini, bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh, tubuh menjadi lebih langsing, wajah bercahaya. Meningkatkan kesuburan oragan reproduksi pria dan wanita. Bhayantar Pranayama sangat bagus bagi brahmacari. cat jangan melakukan pranayama ini apabila melakukan hubungan suami istri pada malam harinya 3. Surya Bhedi Pranayama Selanjutnya adalah teknik Surya Bhedi Pranayama. Pranayama ini dapat dilakukan dengan sikap vajrasana kedua tangan diatas paha. Ada dua tahap yang dapat dilakukan dalam pranayama ini. Yang pertama tutup hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tahan beberapa waktu sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kanan dengan menutup hidung kiri. Kedua yakni tutup hidung kiri dengan itu jaringan tangan kiri kemudian Tarik nafas melalui hidung kanan. Tahann sesuai kemampuan hembuskan melalui hidung kiri dan tutup lubang hidung kanan. Ulangi kedua langka-langka diatas sebanyak 3 kali. Manfaat dari Surya Bhedi Pranayama adalah menyeimbangkan kedua energy dalam tubuh. Energy matahari masuk melalui hidung kanan dan energy bulan masuk melalui hidung kiri. Selain itu teknik ini juga dapat menghilangkan pilek, penyakit kelenjar tenggorokan, sesak nafas dan menenangkan pikiran. 4. Bhastrika Pranayama Bhastrika Pranayama dapat dilakukan dengan sikap vajrasana. Ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam Bhastrika Pranayama, yakni pelan, menengah dan cepat. Pertama-tama kepalkan kedua tangan letakan sejajar bahu, kemudian luruskan keatas dan Tarik kembali kebawah dengan mengucapkan So-Ham mengikuti gerakan tangan sebanyak 3 kali. Saat mengucapkan So tangan keatas dan pada saat mengucapkan Ham tangan kebawah. Mula Bandra tetap dilakukan seperti yang telah dijelaskan diatas. Kemudian yang kedua posisi yang sama seperti diatas ucapan So-Ham diganti dengan nafas masuk dan keluar mengikuti irama gerakan tangan. Bhastrika Pranayama perlu dilakukan dalam 3 tahap masing-masing 1 menit, pada tahap satu dilakukan dengan pelan, kedua lebih cepat dan ketiga paling cepat. Adapun manfaat dari Bhastrika Pranayama adalah menghilangkan stress, marah, tidak punya tenaga, tidak bisa mengambil keputusan, selalu merasa lemah, tidak konsentrasi, pikiran kacau, suka menjelek-jelekan dan mengkritik orang lain. Bhastrika Pranayama dianggap sebagai rajanya pranayama. cat untuk yang mengalami sesak nafas, jantung tidak sehat dan tekaan darah tinggi sebaiknya melakukan tahap awal atau pelan 5. Anulom Vilom Pranayama Anulom Vilom Pranayama dapat dilakukan dengan menutup hidung kanan dengan ibu jari kanan, kemudian Tarik nafas melalui hidung kiri, tampa menahan nafas kemudian hembuskan melalui hidung kanan denga menutup hidung kiri. Posisi badan tetap mengambil sikap vajrasan. Lakukan secara bergantian selama 1-3 menit setiap tahapannya. Anulom Vilom Pranayama dapat menyeimbangkan tekanan darah, baik tinggi atau rendah, melancarkan peredaran darah, susah tidur, paru-paru basah, cemas, takut, sakit kepala, migren dan vertigo. Mula Bandha tetap dilakukan 6. Kapalbhati Pranayama Tetap mengambil sikap yang sama diatas, Tarik perut kedalam dengan bantuan tangan sambal menghembuskann nafas melalui hidung dengan bersuara. Tetapi pada saat menarik nafas jangan bersuara, Tarik dengan lembut. Lakukan Kapalbhati Pranayama selama 1 menit. cat; Kapalbhati Pranayama perlu pendampingan seorang guru karena memiliki efek samping jika salah dilakukan Manfaat dari Kapalbhati Pranayama adalah mengecilkan perut atau mengurangi kegemukan, dalam tiga bulan seseorang dapat menurunkan berat badan 1-3 kg bila dilakukan dengan cara yang benar. Selain itu, pranayama ini juga dapat membuat wajah bercahaya dan tenang. Mula Bandha tetap dilakukan. Cat tidak untuk wanita hamil dan orang yang pernah terserang strok dan jantung. 7. Bhramari Pranayama Posisi masih sama, tutuplah kedua telinga dengan kedua ibu jari, kemudian Tarik nafas dalam-dalam melalui kedua lubang hidung, hembuskan nafas dengan lembut sambal mengeluarkan suara mendengung seperti seekor lebah secara secara berturut-turut 3-6 kali. Kemudian pada saat berhenti bersuara tetap tutup telinga dan dengarkan suara yang ada di dalam badan. Lakukan selam 3 kali dengan tetap memperhatikan Mula Bandha. Bhramari Pranayama ini bermanfaat untuk menenangkan pikiran pada saat ada masalah mendadak. Pranayama ini juga membuat wajah mejadi bercahaya, pikiran menjadi kuat, jauh dari penyakit telinga. Bahkan para yogi yang melakukan Bhramari Pranayama akan mengetahui Anahatnada suara bathin dan mengetahui kematiannya. Reff Tim Penyusun. 1995. Buku Pedoman Dosen Agama Hindu, Jakarta Departemen Agama RI Sari, Ni Wayan. 2013. Pranayama. Suamba, Putu. 2015. Yoga Sutra Patanjali, Dempasar Widya Dharma, Universitas Hindu Indonesia. Sankaracharya, 2014. Atmabodha Pengetahuan Diri Untuk Kedamaian Tertinggi, Jakarta MediaHindu Wirawan, Made. -. Modul Yoga, Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
DalamYoga Sutra , Patanjali menggambarkan pranayama sebagai proses dimana Anda dapat mematahkan pola pernapasan bawah sadar Anda dan membuat nafas panjang, mereda, dan halus. Pola pernafasan bawah sadar sebagian orang tidak mudah dan mulus; Mereka cenderung tegang, dangkal, dan tidak menentu. Saat kita takut atau mendengar kabar buruk, kita Ilustrasi Astangga Yoga Sumber AnnemiekSmegen / PixabayAstangga Yoga merupakan tahapan-tahapan yang mesti ditempuh dalam menjalankan aktivitas bahasa Sansekerta, Astangga memiliki arti delapan komponen atau anggota badan. Jadi Astangga Yoga bisa diartikan sebagai delapan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan merupakan latihan fisik yang menghubungkan gerakan tubuh dengan napas. Metode latihannya menekankan pada serangkaian gerakan yoga. Ada beberapa rangkaian Astangga yang akan dilalui sesuai kecepatan mereka pun bagian-bagian dari Astangga adalah Yama pengendalian, Nyama peraturan-peraturan, Asana sikap tubuh, Pranayama latihan pernafasan, Pratyahara menarik semua indriya ke dalam, Dharana telah memusatkan diri dengan Tuhan, Dhyana mulai meditasi dan merenungkan diri serta nama Tuhan, serta Samadhi telah mendekatkan diri, menyatu atau kesendirian yang sempurna atau merealisasikan diri.Lantas, apa saja istilah beserta fungsi dari gerakan astangga yoga? Berikut adalah penjelasan Astangga Yoga Beserta ArtinyaIlustrasi Yoga Sumber lograstudio/PixabayBerikut ini beberapa fungsi Astangga Yoga Patanjali dikutip dari jurnal Fungsi Astangga Yoga Patanjali Perspektif Pendidikan Agama Hindu oleh I Ketut Madja1. YamaYama adalah suatu bentuk larangan atau pengendalian diri yang harus dilakukan oleh seorang dari segi jasmani. Yama terdiri dari lima perintah sekaligus pantangan, dan pengendalian diri ahimsa, satya, asteya brahmachari, dan aparigraha yang wajib dilakukan dalam setiap NyamaNyama yaitu bentuk pengendalian diri yang lebih bersifat rohani, misalnya Sauca tetap suci lahir batin, Santosa selalu puas dengan apa yang datang, Swadhyaya mempelajari kitab-kitab keagamaan dan Iswara pranidhana selalu bakti kepada Tuhan.3. AsanaÃsana artinya sikap duduk yang kuat dan menyenangkan teratur dan disiplin silasana, padmasana, bajrasana, dan sukhasana.4. PranayamaPranayama, yaitu mengatur pernafasan sehingga menjadi sempurna melalui tiga jalan yaitu puraka menarik nafas, kumbhaka menahan nafas dan recaka mengeluarkan nafas.5. PratyaharaPratyahara, yaitu mengontrol dan mengendalikan indria dari ikatan objeknya, sehingga orang dapat melihat hal-hal DharanaDharana, yaitu usaha-usaha untuk menyatukan pikiran dengan sasaran yang DhyanaDhyna, yaitu pemusatan pikiran yang tenang, tidak tergoyahkan kepada suatu objek. Dhyana dapat dilakukan terhadap Ista SamadhiSamaddhi, yaitu penyatuan atman sang diri sejati dengan Brahman. Bila seseorang melakukan latihan yoga dengan teratur dan sungguh-sungguh ia akan dapat menerima getaran-getaran suci dan wahyu Astangga Yoga memiliki filosofi tersendiri dalam setiap gerakannya. Untuk menguasai yoga, kamu perlu mengetahui apa saja bagian dan fungsinya. Pranaberarti nafas, energy dan yama artinya pajang atau memanjang. Pranayama adalah latihan pernafasan dalam yoga, Prana adalah kekuatan vital yang bertanggung jawab atas semua fungsi tubuh dan pikiran. Pranayama dengan demikian secara umum dipahami sebagai pengaturan nafas untuk mengendalikan tubuh dan pikiran. Pranayama mempunyai tiga fase penting yaitu: 1.Puraka: pelan, terkontrol Kriya Yoga dlm Bhagavad Gita ~ Paramahansa Yogananda Seorang muni secara harfiah, berarti “yang disatukan dengan Yang Satu” — dia yang menganggap pembebasan sebagai satu-satunya objek kehidupan dan karenanya membebaskan dirinya dari keinginan, ketakutan, dan kemarahan — mengendalikan indera, pikiran, dan kecerdasannya serta menghilangkan kontak-kontak eksternal mereka dengan suatu teknik membuat imbang atau “menetralisir “ arus prana dan apana yang bermanifestasi seperti tarikan dan hembusan nafas di dalam lubang hidung. Dia memperbaiki pandangannya di tengah-tengah kedua alisnya sehingga mengubah arus ganda dari penglihatan fisik menjadi satu arus mata astral yang mahatahu. Muni seperti itu memenangkan emansipasi total. – The Bhagavad Gita V 27-28 Dalam dua bait ini dan dalam IV 29, Gita meninggalkan semua abstraksi dan generalisasi, dan menyebutkan teknik khusus keselamatan — Kriya Yoga. Mengalami Tubuh dan Pikiran sebagai Getaran Pengetahuan ini diperlukan untuk memahami bahwa tubuh dan kekuatan hidup dan pikiran yang membentuk kedamaian jiwa pada kenyataannya tidak lebih dari pikiran Tuhan yang bergetar berbeda. Dengan praktik Kriya, seorang yogi secara ilmiah melepaskan pikirannya dari persepsi indrawi yang kasar dan menyadari bahwa kesadaran dan kekuatan hidup prana atau cahaya kosmik adalah dasar dari semua materi. Kriya Yogi mengadopsi metode ilmiah untuk mengalihkan pikiran dan alasannya dari persepsi daging fisik; ia menganggap tubuh sebagai cahaya dan kesadaran dengan naik di atas persepsi kasar nafas. Semua pengalaman batin seperti itu dari alam bawah sadar yang tertidur hanya bisa terjadi ketika kesadaran nafas menghilang. Praktisi Kriya Yoga tidak memiliki kebutuhan atau keinginan untuk menahan nafas secara paksa di paru-paru; dia menjadi sangat tenang secara mental sehingga dia merasa jauh dari nafas. Dengan berlatih Kriya Yoga, ia dapat secara sadar mencapai kondisi tanpa nafas’ dan mempertahankan kehidupan di dalam tubuhnya semata-mata oleh arus dingin dan hangat yang mengalir melalui tulang belakang dan mengalir turun dari mata spiritual. Jika baterai basah, yang ditopang oleh listrik dan bergantung pada pengisian kembali pasokan airnya [dalam baterai jenis lama, perlu secara teratur menambahkan air ke baterai basah untuk menggantikan yang hilang dalam penguapan] entah bagaimana dapat diubah menjadi baterai kering, itu bisa menghilangkan ketergantungan pada air dan ditopang oleh cadangan energinya sendiri yang diisi ulang hanya oleh listrik. Kriya Yoga juga membantu baterai tubuh yang bergantung pada kekuatan hidup kosmik yang mengalir melalui medulla, dan pada oksigen, sinar matahari, cairan, dan padatan untuk dikonversi sehingga ia dapat mempertahankan dirinya sendiri hanya pada kekuatan hidup yang mengalir ke dalam tubuh dari sumber kosmik dan disimpan dalam reservoir regeneratif energi kehidupan di otak dan pusat tulang belakang. Penggunaan Kriya Yoga secara meyakinkan membuktikan kebenaran dalam Alkitab — bahwa daya tahan tubuh manusia dapat hidup dari Firman atau arus getaran yang datang dari Tuhan. Kehidupan dalam tubuh secara langsung didukung oleh prana kosmik yang mengalir melalui medulla. Namun, melalui operasi maya atau ilusi, manusia percaya bahwa ia tidak dapat hidup tanpa makanan dan bantuan luar lainnya. Ia menjadi sangat keliru bergantung pada sumber-sumber kasar penguatan energi melalui oksigen, sinar matahari, padatan, dan cairan. Manusia telah membentuk kebiasaan fana yang buruk dalam perasaan bahwa ia tidak dapat eksis tanpa pasokan energi dari zat-zat material ini. Itulah sebabnya, jika oksigen, sinar matahari, zat padat, dan cair ditolak tubuh, hal yang ditakutkan manusia yaitu kekuatan hidup itu akan pergi. Menetralkan Arus Prana dan Apana Ketika pemuja/meditator diyakinkan oleh Kriya Yoga bahwa ia dapat hidup semata-mata oleh sumber energi kosmis dari dalam diri, ia menyadari bahwa tubuh adalah gelombang dari samudra kosmik kehidupan yang mencukupinya. Dengan teknik khusus Kriya Yoga/Kriya Pranayama, pemuja/meditator — melalui ketenangan yang sempurna, melalui suplai energi yang lebih besar yang disuling dari oksigen dalam napas Kriya, dan melalui peningkatan aliran energi kosmik yang masuk ke dalam tubuh melalui medulla — semakin berkurang subjeknya untuk keperluan bernafas. Dengan Kriya Yoga yang lebih dalam, kehidupan jasmani, yang biasanya bergantung pada penguatan oleh kekuatan hidup yang disaring dari sumber-sumber luar yang kasar, mulai ditopang oleh kehidupan kosmik saja; kemudian pernapasan tarikan dan hembusan berhenti. Semua trilyunan sel tubuh menjadi seperti regenerasi baterai kering yang tidak membutuhkan apa pun selain “listrik” batin yang diisi ulang dari sumber kehidupan kosmik. Keadaan Ekstase Kebahagiaan Ilahi Tanpa Nafas Dengan cara ini sel-sel tubuh tetap dalam keadaan tersuspensi — yaitu, mereka tidak tumbuh atau membusuk. Mereka dipertahankan dan divitalisasi langsung dari dinamo-energi kehidupan di otak dan tulang belakang. Ketika sel-sel berhenti tumbuh, mereka tidak diharuskan bergantung pada arus kehidupan yang didistilasi dari oksigen; ketika pembusukan berhenti di dalam tubuh, sel-sel tidak lagi mengeluarkan kotoran ke dalam darah yang mengharuskan pernafasan untuk mengeluarkan karbon dioksida. Karena tidak lagi diperlukan untuk memompa darah yang dipenuhi karbon dioksida dan dipenuhi oksigen ke dan dari paru-paru, jantung menjadi benar-benar tenang. Nafas dan pernapasan adalah kebiasaan hidup yang didapat dari kekuatan/daya hidup. Kriya Yoga melatih kembali kekuatan/daya hidup untuk mengingat bahwa ia hanya hidup dari sumber kosmik. Pranayama, atau Kriya Yoga, menandakan satu hal — mengendalikan kekuatan hidup dalam tubuh dengan kehendak sadar sehingga tidak bergantung pada oksigen, sinar matahari, zat padat, dan cair, tetapi pada sumber batin kehidupan kosmik. Kriya Yoga Pranayama menarik kekuatan hidup dari aktivitas jantung dan sel-sel tubuh — dengan menjadikan aktivitas itu tidak perlu — dan menyatukan prana tubuh itu dengan kekuatan hidup kosmik; Ketergantungan manusia pada nafas dengan demikian disadari sebagai khayalan. Ketika yogi ahli dalam pranayama dengan demikian dapat melepaskan kekuatan hidup dari ikatannya dengan oksigen dan seterusnya, ia dapat mengabadikannya dengan menyatukannya dengan Kehidupan Kosmik. Syair Gita ini menyoroti perlunya menetralkan atau “menyamakan” arus prana dan apana. Efek ini dimungkinkan oleh praktik Kriya Yoga, yang mengisi kembali sel-sel tubuh dengan kehidupan kosmis di dalam sehingga penarikan dan penghembusan nafas menjadi imbang — yaitu, menjadi tidak diperlukan. Kehidupan, pikiran, dan kecerdasan aktif dalam tubuh dan indranya ketika arus kehidupan mengalir keluar melalui saraf aferen dan sebagai hasil dari arus apana yang menurun. Arus yang mengalir keluar ini “tidak imbang,” gelisah dan tidak menentu karena pemboman impuls ke dan dari pusat-pusat saraf — rangsangan yang terus-menerus bervariasi selama keadaan terjaga dan tidur. Tetapi ketika arus kehidupan ditarik ke tulang belakang dan otak, interiorisasi ini membebaskan kekuatan hidup dari eksistensi indera dan objek-objeknya. Arus prana dan apana yang mengalir di tulang belakang menjadi tenang dan datar, menghasilkan kekuatan dan kegembiraan yang luar biasa. Bersambung… PraktekPranayama menjadi ideal bila disertai Pranava Japa. Disini pengaturan nafas hanya dalam tiga tahapan saja, dimana menahan nafas saat kosong (bahih-kumbhaka) dibiarkan saja kosong tanpa pelafalan dalam hati (manasu).
4 JENIS PRANAYAMA UNTUK KESEHATAN, Bernapas adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari. Dalam yoga kita lihat ini sebagai pranayama. Prana adalah sebuah kata Sansekerta yang berarti kekuatan hidup dan Ayama berarti memperluas atau peregangan. Dengan demikian, kata “pranayama” diterjemahkan menjadi kontrol kekuatan hidup. Hal ini juga dikenal sebagai perpanjangan napas. Setiap sel dalam tubuh kita membutuhkan oksigen untuk berfungsi dengan baik. Jadi tidak mengherankan bahwa penelitian menunjukkan bahwa latihan teratur pernapasan dikendalikan dapat menurunkan efek stres pada tubuh dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan. Ada berbagai teknik pernapasan yang dikenal untuk mengurangi stres, membantu pencernaan, meningkatkan tidur, dan mendinginkan Anda. Berikut adalah petunjuk tentang empat latihan pranayama layak dilatih. Nadi Shodhana alias Anuloma Viloma Nadi Shodhana, juga dikenal sebagai alternatif pernapasan hidung, adalah sangat santai, menyeimbangkan napas yang digunakan untuk membantu menenangkan sistem saraf dan membantu tidur malam yang nyenyak. Dengan meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh, maka hal itu percaya napas ini juga dapat membersihkan darah, menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan konsentrasi. Bagaimana melakukannya sodhana Nadhi bisa dilakukan duduk atau berbaring. Untuk memulai, kosongkan semua udara dari paru-paru Anda. Menggunakan ibu jari tangan untuk memblokir lubang hidung sebelah kanan dan tarik napas melalui lubang hidung sebelah kiri saja. Pastikan untuk menghirup dalam perut Anda, bukan dada Anda. Setelah Anda penuh dengan napas, segel lubang hidung kiri dengan jari manis dari tangan yang sama, menjaga lubang hidung sebelah kanan ditutup, dan menahan nafas sejenak. Kemudian lepaskan ibu jari dan buang napas melalui lubang hidung sebelah kanan saja. Pastikan untuk menghembuskan semua nafas dari sisi kanan dan jeda sebelum menghirup lagi melalui sisi yang sama. Segel kedua lubang hidung setelah Anda terhirup di sisi kanan dan dihembuskan melalui sisi kiri. Sebuah siklus lengkap napas mencakup menghirup dan menghembuskan nafas melalui kedua lubang hidung. Jika Anda baru memulai, Anda dapat melakukan menghirup empat hitungan, menahan napas Anda selama 4-8 hitungan, lalu hembuskan selama empat hitungan. Lakukan hingga sepuluh siklus dan perhatikan bagaimana tubuh Anda merespon. Anda mungkin merasa lebih santai dan tenang di kedua pikiran dan tubuh Anda. Ketika melakukannya Nadhi sodhana adalah tenang, menenangkan napas yang dapat dilakukan setiap saat sepanjang hari. Cobalah berlatih teknik ini ketika Anda cemas, gelisah, atau mengalami kesulitan untuk tidur. Kapalabhati Pranayama Kapalabhati berarti tengkorak bersinar napas. Ini merupakan latihan pranayama serta kriya internal atau teknik pembersihan. Praktisi Kapalabhati percaya bahwa napas ini akan membantu membersihkan lendir di saluran udara, mengurangi kemacetan, mengurangi kembung, dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Kapalabhati adalah pernapasan untuk menyegarkan yang dapat membangun panas dalam tubuh. Bagaimana melakukannya Mulailah dengan duduk di kursi yang nyaman dengan tinggi, tulang lurus, dan buang napas sepenuhnya. Tarik napas sebentar melalui kedua lubang hidung, kemudian tajam napas lagi keluar dari hidung sambil menarik pusar Anda di arah tulang belakang Anda. Pernafasan pendek dan cepat, tapi sangat aktif, sementara menghirup pendek dan pasif. Sekali lagi, tarik pusar Anda sebagai Anda mengeluarkan napas dan melembutkan pada inhalasi. Melakukan satu putaran 30 menghitung embusan napas Anda dan beristirahat selama satu menit dengan beberapa napas dalam-dalam di antara. Ulangi. Jika ini tampaknya berat, mulai dengan 15 dan secara bertahap bekerja dengan cara anda. Kapan melakukannya Kapalabhati baik dilakukan di pagi hari jika Anda merasa dingin atau lesu. Anda juga dapat mencoba ketika Anda merasa sesak atau kembung, tapi jangan mencobanya pada perut penuh. Hindari teknik ini jika Anda sedang hamil, atau menderita masalah tekanan darah atau kondisi jantung. Ujjayi Pranayama Ujjayi berarti napas menang; itu juga disebut sebagai lautan ini sering digunakan dalam asana postur praktek, terutama di ashtanga dan vinyasa kelas. Ujjayi mendorong ekspansi penuh paru-paru, dan dengan memfokuskan perhatian pada napas Anda, dapat membantu dalam menenangkan pikiran. Bagaimana melakukannya Cari tempat di mana Anda dapat duduk dengan nyaman dengan punggung lurus. Ambil napas stabil melalui kedua lubang hidung. Tarik napas sampai Anda mencapai kapasitas paru-paru Anda; mempertahankan tulang yang tinggi. Tahan napas sejenak, kemudian mengerut beberapa nafas di bagian belakang tenggorokan Anda, seperti jika Anda hendak membisikkan rahasia, dan buang napas perlahan melalui kedua lubang hidung. Pernafasan ini akan terdengar seperti gelombang laut. Anda harus merasa udara di atap mulut Anda ketika Anda menghembuskan napas. Ulangi hingga 20 kali. Ketika melakukannya napas ini dapat dipraktekkan hingga 10 menit pada setiap saat sepanjang hari. Cobalah dengan latihan asana juga. Sitali Pranayama Sitali juga berarti pendinginan yang menjelaskan efek itu dapat memiliki pada pikiran dan tubuh Anda. Napas ini mendorong panas dengan kesejukan. Ini terutama membantu selama musim panas dan di iklim panas. Bagaimana melakukannya Gulung lidah Anda sampai tepi luar sentuh, membentuk tabung. Jika Anda tidak dapat menggulung lidah Anda, membuat bentuk oval dengan mulut Anda, menjaga lidah ke langit. Tarik napas melalui mulut Anda, mengambil di semua udara yang Anda bisa. Ini mungkin membuat suara mendesis. Setelah menghirup, membawa ujung lidah Anda ke langit-langit mulut Anda dan segel bibir Anda. Merasakan kesejukan lalu hembuskan melalui hidung. Ulangi lima sampai sepuluh kali atau sesuai kebutuhan. Kapan melakukannya Jika Anda merasa terlalu panas, mudah marah, atau menemukan diri Anda menunggu dengan tidak sabar dalam cuaca panas, sitali adalah alat yang hebat untuk mencoba untuk mendinginkan dan bersantai. Bernapas adalah salah satu hal yang paling alami yang kita lakukan sebagai manusia. Ini adalah hadiah dan alat yang sangat kuat yang dapat memungkinkan kita untuk menciptakan lebih banyak kemudahan dan keseimbangan dalam hidup kita. Meluangkan waktu untuk fokus pada nafas memungkinkan kita untuk berhenti sejenak dari tekanan sehari-hari, gejala fisik, dan emosi yang telah mengambil alih pikiran. Hal ini pada saat itu di mana kita fokus pada napas yang kita dapat kembali ke keadaan netral, mendapatkan kejernihan, merasa diremajakan, dan meningkatkan rasa keseluruhan kesejahteraan. Ini hanya beberapa alasan yang indah untuk mengundang praktek pranayama dalam rutinitas harian Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman, maka segera berhenti dan kembali ke pernapasan normal. Berkonsultasi dengan instruktur untuk bimbingan dan pengawasan. Tidak pernah memaksa atau membatasi napas Anda. Jangan kompromi dengan kualitas nafas. Melakukan yang terbaik yang Anda bisa. Semakin banyak Anda berlatih, semakin lama Anda akan dapat melakukan latihan, dan akhirnya, Anda akan dapat menggunakan lebih banyak dari kapasitas paru-paru Anda. Kesabaran dan praktek. Pranayama harus dilakukan dengan hati-hati dan kesadaran. Cobalah untuk tetap fokus pada perjalanan, bukan tujuan yang seiring waktu, Anda akan mulai melihat manfaat dari latihan.
.
  • rw4u50cady.pages.dev/409
  • rw4u50cady.pages.dev/149
  • rw4u50cady.pages.dev/156
  • rw4u50cady.pages.dev/58
  • rw4u50cady.pages.dev/75
  • rw4u50cady.pages.dev/368
  • rw4u50cady.pages.dev/101
  • rw4u50cady.pages.dev/283
  • menahan nafas dalam pranayama disebut